Kamis, 28 April 2011

ALTERNATIF PEMILIHAN PONDASI

I.                   Perencanaan Pondasi
Dalam menentukan perencanaan pondasi suatu bangunan ada 2 hal yang harus diperhatikan pada tanah bagian bawah pondasi :
Ø                 Daya dukung tanah yang diizinkan.
Ø                 Besarnya penurunan pondasi
2 Faktor diatas menentukan stabilitas bangunan yang berdiri. Tegangan akibat adanya bangunan diatas harus mampu dipikul oleh lapisan tanah dibawah pondasi dan harus aman dari keruntuhan. Dalam hitungan daya dukung umumnya digunakan faktor aman 3 (sf 3). Besarnya penurunan pondasi bangunan tidak boleh melebihi batas toleransi. khususnya penurunan yang tidak seragam (defferential settlement) harus tidak mengakibatkan kerusakan pada struktur. Pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang cukup untuk menanggulangi resiko erosi permukaan, kembang susut tanah dan gangguan permukaan lainnya.
II.        Rumus Daya Dukung Tanah
Banyak rumus yang dapat dipakai untuk mendisain Pondasi. Pilihan yang dipakai sangat tergantung dari kebiasaan seseorang dalam perencanaan pondasi dan data-data tanah yang tersedia.Kami hanya akan membatasi pada rumus  pondasi dangkal  dan pondasi dalam tunggal. Kedua jenis pondasi ini sering ditemui di lapangan.
Peck dkk membedakan pondasi dalam dan pondasi dangkal dari nilai
kedalaman (Df/B):
v      Df/B > 4 : Pondasi dalam
v      Df/B ≤ 1  : Pondasi Dangkal
            Dimana
Df : Nilai Kedalaman Pondasi
             B  : Lebar Pondasi
1. Menentukan daya dukung pondasi Dangkal
Daya dukung ultimit (ultimit bearing capacity/qult) didefinisikan sebagai beban  maksimum per satuan luas dimana tanah masih dapat mendukung beban tanpa mengalami keruntuhan.



-  Rumus Terzaghi
    (Bila memakai data pengujian Laboratorium)
qult = C.Nc + γb.Nq.Df + 0,5.γb.B.Nγ
dimana :
qult = Daya Dukung Ultimit Pondasi
C    = Cohesi Tanah
γb = Berat Volume Tanah
Df = Kedalaman Dasar Pondasi
B  = Lebar Pondasi dianggap 1,00 meter
Nc, Nq, Nγ = Faktor daya dukung Terzaghi ditentukan oleh besar sudut
                       geser dalam
Setelah kita mendapatkan nilai daya dukung Ultimit Tanah (qult)  , Langkah selanjutnya menghitung daya dukung ijin Tanah yaitu :
q = qult / Sf
dimana :
q =  Daya Dukung ijin Tanah
qult  =  Daya Dukung Tanah Ultimit
Sf  = Faktor Keamanan biasanya nilainya diambil 3

Tabel. 2.1.1 Nilai Faktor Daya Dukung Terzaghi

Ф
Nc
Nq
Nc'
Nq'
'







0
5,7
1,0
0,0
5,7
1
0
5
7,3
1,6
0,5
6,7
1,4
0,2
10
9,6
2,7
1,2
8
1,9
0,5
15
12,9
4,4
2,5
9,7
2,7
0,9
20
17,7
7,4
5,0
11,8
3,9
1,7
25
25,1
12,7
9,7
14,8
5,6
3,2
30
37,2
22,5
19,7
19
8,3
5,7
34
52,6
36,5
35,0
23,7
11,7
9
35
57,8
41,4
42,4
25,2
12,6
10,1
40
95,7
81,3
100,4
34,9
20,5
18,8
45
172,3
173,3
297,5
51,2
35,1
37,7
48
258,3
287,9
780,1
66,8
50,5
60,4
50
347,6
415,1
1153,2
81,3
65,6
87,1

- Rumus Meyerhof
              Bila memakai data pengujian Sondir
                        qult =  qc. B. (1 + D/B). 1/40
                        Dimana :
qult = Daya Dukung Ultimit Tanah
qC    = Nilai Conus
B = Lebar Pondasi (dianggap 1 meter)
D= Kedalaman Dasar Pondasi
Setelah kita mendapatkan nilai daya dukung Ultimit Tanah (qult)  , Langkah selanjutnya menghitung daya dukung ijin tanah yaitu :
q = qult / Sf
dimana :
 q  = Daya Dukung ijin tanah
qult  =  Daya Dukung Tanah Ultimit
Sf  = Faktor Keamanan biasanya nilainya diambil 3
Daya dukung ijin tanah dapat juga dihitung langsung dengan cara :
 q  = qc/40  (untuk besaran B sembarang)
dimana :
 q  = Daya Dukung ijin tanah
 qc =  Nilai Konus
2.       Menentukan daya dukung pondasi Dalam
Daya dukung pondasi dalam merupakan penggabungan dua kekuatan daya dukung, yaitu daya dukung ujung (qe) dan daya dukung lekatan (qs)
B. Rumus Daya Dukung ujung tiang
P = qc. A.  +  JHF. O
          3             5
dimana :
 P  = Daya Dukung Tiang
 qc =  Nilai Konus
  A =  Luas Penampang Tiang
JHF =  Nilai Hambatan Lekat per pias
O =  Keliling Tiang
                  3 & 5 =  Koefisien Keamanan
B. Rumus Daya Dukung ujung tiang metode LCPC, 1991
qe = qc. Kc. Ap
dimana :
 qe  = Daya Dukung ujung tiang
 qc =  Nilai Konus
Kc =  Faktor Nilai  Konus (lihat tabel 2.2.1)
Ap =  Luas penampang ujung tiang
a.       Rumus Daya Dukung lekatan (qs)
qs = .JHp. As
dimana :
 qs  = Daya Dukung lekatan
 JHP =  Nilai Hambatan Pelekat (dari uji Sondir)
As =  Selimut tiang
b.       Rumus Daya Dukung  Batas dan Daya dukung ijin
                        qult =  qe +.qs
                        Dimana :
qult  =  Daya Dukung Tanah Ultimit
qe = Daya Dukung Ujung Tiang
qs    = Daya Dukung Lekatan
Setelah kita mendapatkan nilai daya dukung Ultimit Tanah (qult)  , Langkah selanjutnya menghitung daya dukung ijin tanah yaitu :
q = qult / Sf
dimana :
 q  = Daya Dukung ijin tanah
Sf  = Faktor Keamanan biasanya nilainya diambil 3
Tabel 2.2.1. Nilai Kc (Titi dan Abu Farsakh 1991)




Jenis Tanah
Faktor qonus Ujung Tiang

Drilling Pile
Driven Pile
Clays dan Silts
0,375
0,600
Sands dan Gravels
0,15
0,375
Chalk
0,200
0,400








(sumber: http://www.soil-investigation.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar