Dalam pekerjaan galian dan timbunan, material yang terdapat di alam itu berada dalam keadaan padat dan terkonsolisdasi dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian yang kosong atau berisi udara diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir tersebut sangat halus. Pada saat meterial tersebut digali, maka akan terjadi pengembangan volume (swelling). Besarnya swelling tidak sama untuk setiap jenis tanah, tergantung pada berat jenis tanah. Pengembangan volume dinyatakan dengan swell faktor yang dinyatakan dalam persen (%). Untuk itu, diperlukan pemeriksaan keadaan lapangan (survey), untuk menghindari adanya swelling.
Dari hasil survey kita dapat menentukan beberapa kegiatan selanjutnya, diantaranya :
a. Metoda pelaksanaan pekerjaan yang dipilih
b. Macam, jenis, tipe peralatan/alat-alat berat yang digunakan
c. Jumlah alat-alat berat atau peralatan yang sesuai dengan volume dan bagan waktu pelaksanaan pekerjaan.
Setelah kita mengetahui metoda pelaksaan pekerjaan dan peralatannya, dari beberapa alternatif kita dapat memilih mana yang paling menguntungkan dan paling baik. Metoda pelaksaan pekerjaan harus sudah meliputi hal-hyal berikut :
a. Pembersihan Medan (Land Clearing)
b. Penguapan Medan (Stripping)]
c. Galian Tanah
d. Timbunan Tanah dan Penebaran
e. Pemadatan Tanah
f. Perataan Tanah
Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakaqn alat berat.
Dari pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dengan menggunakan alat-alat berat, tentunya faktor kemampuan pelaksanaan kerja dan faktor ekonomi sangat perlu diperhatikan. Pemilihan beberapa alternatif tersebut dapat kita batasi dengan faktor sebagai berikut :
1. Keadaan medan
2. Keadaan tanah
3. Kualitas pekerjaan yang disyaratkan
4. Penagaruh Lingkungan
5. Volume pekerjaan yang disyaratkan
6. Biaya produksi untuk pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang relatif rendah
7. Prosedur operasi alat dan pemeliharaan alat yang mudah dan sederhana
8. Umur alat yang tinggi
9. Undang-undang perburuhan termasuk keselamatan kerja untuk para pelaksana.
Setelah secara garis beras ditentukan alternatif-alternatif yang mendekati dengan asumsi yang wajar untuk pelaksanaan pekerjaan, secara kasar dapat diperkirakan jumlah biaya keseluruhan untuk tiap-tiap alternatif, sehingga alternati-alternatif dapat dibandingkan dari segi besarnya biaya. Dengan demikian, pemilihan alat bukan didasarkan pada besarnya produksi atau kapasitas alat, tetapi didasarkan pada biaya termurah untuk tiap cu / yard atau cu / meter produksinya.
Komponen-komponen biaya produksi yang mempengaruhi harga satuan pekerjan adalah :
1. Biaya Pemilikan (Ownership Cost)
2. Biaya Operasi (Operating Cost)
3. Biaya Perbaikan (Repairing Cost)
4. Biaya Tidak Langsung (Undirect Cost)
Dari hasil survey kita dapat menentukan beberapa kegiatan selanjutnya, diantaranya :
a. Metoda pelaksanaan pekerjaan yang dipilih
b. Macam, jenis, tipe peralatan/alat-alat berat yang digunakan
c. Jumlah alat-alat berat atau peralatan yang sesuai dengan volume dan bagan waktu pelaksanaan pekerjaan.
Setelah kita mengetahui metoda pelaksaan pekerjaan dan peralatannya, dari beberapa alternatif kita dapat memilih mana yang paling menguntungkan dan paling baik. Metoda pelaksaan pekerjaan harus sudah meliputi hal-hyal berikut :
a. Pembersihan Medan (Land Clearing)
b. Penguapan Medan (Stripping)]
c. Galian Tanah
d. Timbunan Tanah dan Penebaran
e. Pemadatan Tanah
f. Perataan Tanah
Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakaqn alat berat.
Dari pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dengan menggunakan alat-alat berat, tentunya faktor kemampuan pelaksanaan kerja dan faktor ekonomi sangat perlu diperhatikan. Pemilihan beberapa alternatif tersebut dapat kita batasi dengan faktor sebagai berikut :
1. Keadaan medan
2. Keadaan tanah
3. Kualitas pekerjaan yang disyaratkan
4. Penagaruh Lingkungan
5. Volume pekerjaan yang disyaratkan
6. Biaya produksi untuk pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang relatif rendah
7. Prosedur operasi alat dan pemeliharaan alat yang mudah dan sederhana
8. Umur alat yang tinggi
9. Undang-undang perburuhan termasuk keselamatan kerja untuk para pelaksana.
Setelah secara garis beras ditentukan alternatif-alternatif yang mendekati dengan asumsi yang wajar untuk pelaksanaan pekerjaan, secara kasar dapat diperkirakan jumlah biaya keseluruhan untuk tiap-tiap alternatif, sehingga alternati-alternatif dapat dibandingkan dari segi besarnya biaya. Dengan demikian, pemilihan alat bukan didasarkan pada besarnya produksi atau kapasitas alat, tetapi didasarkan pada biaya termurah untuk tiap cu / yard atau cu / meter produksinya.
Komponen-komponen biaya produksi yang mempengaruhi harga satuan pekerjan adalah :
1. Biaya Pemilikan (Ownership Cost)
2. Biaya Operasi (Operating Cost)
3. Biaya Perbaikan (Repairing Cost)
4. Biaya Tidak Langsung (Undirect Cost)
(sumber: http://azwaruddin.blogspot.com)